Pekan Minggu Ceria: Optimalisasi Kemampuan Literasi Dasar (Rabu, 13 Mei di UPTD SDN Ratujaya 1)
Assalamualaikum, Ayah Bunda SDN Ratujaya 1.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Sebagaimana sebelumnya telah Kami sampaikan mengenai Pekan Minggu Ceria. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Agenda Kegiatan Harian Ketiga Pekan Minggu Ceria di UPTD SDN Ratujaya 1.
Ayah-Bunda, Agenda Harian Pekan Minggu Ceria pada hari ini, Rabu, 13 Mei 2020, adalah Optimalisasi Kemampuan Literasi. Kegiatan ini berupaya menggali kompetensi literasi putra-putri kita dalam kehidupan sehari-hari.
Kemajuan teknologi sekarang ini misalnya. Kemudahan mengakses informasi yang tidak membatasi usia, tingkat ekonomi, status sosial sangat terasa. Setiap orang mudah dan cepat menerima informasi yang bertebaran melalui jaringan internet. Tak ayal, semua informasi ini mempengaruhi kehidupan bermasyarakat kita.
Informasi yang bergerak cepat, mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun akan memudahkan orang menerima berita-berita. Bahkan informasi dari luar negeri, maka dengan cepat akan sampai kepada kita.
Sayangnya, tidak semua informasi yang sampai itu informasi yang benar. Banyak informasi palsu atau yang biasa kita sebut hoaks. Berita yang cepat tersebar ini akan menimbulkan beragam reaksi. Ada yang menguntungkan, dan tidak sedikit yang merugikan. Tindakan bullying, mengujat di media sosial, mendukung, adalah sekian banyak dari respon terhadap berita hoax.
Berita-berita hoax tidak patut disebarluaskan, tetapi tidak bisa kita cegah penyebarannya. Salah satu cara agar kita tidak termakan hoaks adalah dengan kemampuan literasi.
Ayah Bunda, Kemampuan literasi tidak hanya berguna dalam menangkal penyebaran informasi hoax saja. Lebih dari itu. Kemendikbud menjelaskan bahwa Bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak. Bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi, dan aktif memajukan masyarakat dunia.
Kemampuan literasi begitu penting bagi kita sebab kemampuan ini membekali putra-putri kita menjadi warga yang memiliki kecakapan hidup agar mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain untuk menciptakan kesejahteraan dunia. Kemampuan literasi yang terus menerus digerakkan akan menjadi budaya. Budaya literasi yang semakin tinggi akan menunjukkan kemampuan bangsa dalam berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif yang dapat membekali putra-putri kita mampu bersaing di persaingan global.
Di sekolah, sudah menerapkan budaya literasi sebagai prasyarat dari kecakapan abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi. Tidak hanya sekolah, di lingkungan keluarga pun seyogianya membudayakan literasi sebagai suatu kebutuhan.
Sedangkan pengertian Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan berhitung. Tujuan literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.
Enam literasi dasar yang disepakati tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
Agenda Harian Pekan Minggu Ceria ini, Ayah Bunda dapat mengajak putra-putri kita untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan literasi. Apa saja contoh kegiatannya, berikut ini Kami sajikan sebagai contoh saja. Ayah Bunda boleh membuat kegiatan tetapi tetap menunjukkan adanya kegiatan literasi bersama putra-putri kita. Adapun contohnya adalah:
Ayah Bunda, semua kegiatan ini dibuatkan dan dilaporkan dalam bentuk Video ya. Buat video dalam durasi 1 menit. Kami menyarankan lebih singkat saja. Kemudian, laporkan kegiatan putra-putri kita di form di bawah ini.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Sebagaimana sebelumnya telah Kami sampaikan mengenai Pekan Minggu Ceria. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas Agenda Kegiatan Harian Ketiga Pekan Minggu Ceria di UPTD SDN Ratujaya 1.
Ayah-Bunda, Agenda Harian Pekan Minggu Ceria pada hari ini, Rabu, 13 Mei 2020, adalah Optimalisasi Kemampuan Literasi. Kegiatan ini berupaya menggali kompetensi literasi putra-putri kita dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa sih Kemampuan Literasi?
Ayah Bunda, literasi memang mengacu pada kemampuan membaca dan menulis. Namun, pengertian itu terus berkembang seiring kebutuhan dan perkembangan zaman.Kemajuan teknologi sekarang ini misalnya. Kemudahan mengakses informasi yang tidak membatasi usia, tingkat ekonomi, status sosial sangat terasa. Setiap orang mudah dan cepat menerima informasi yang bertebaran melalui jaringan internet. Tak ayal, semua informasi ini mempengaruhi kehidupan bermasyarakat kita.
Informasi yang bergerak cepat, mudah diakses oleh siapapun dan kapanpun akan memudahkan orang menerima berita-berita. Bahkan informasi dari luar negeri, maka dengan cepat akan sampai kepada kita.
Sayangnya, tidak semua informasi yang sampai itu informasi yang benar. Banyak informasi palsu atau yang biasa kita sebut hoaks. Berita yang cepat tersebar ini akan menimbulkan beragam reaksi. Ada yang menguntungkan, dan tidak sedikit yang merugikan. Tindakan bullying, mengujat di media sosial, mendukung, adalah sekian banyak dari respon terhadap berita hoax.
Berita-berita hoax tidak patut disebarluaskan, tetapi tidak bisa kita cegah penyebarannya. Salah satu cara agar kita tidak termakan hoaks adalah dengan kemampuan literasi.
Ayah Bunda, Kemampuan literasi tidak hanya berguna dalam menangkal penyebaran informasi hoax saja. Lebih dari itu. Kemendikbud menjelaskan bahwa Bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengandalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak. Bangsa yang besar ditandai dengan masyarakatnya yang literat, yang memiliki peradaban tinggi, dan aktif memajukan masyarakat dunia.
Kemampuan literasi begitu penting bagi kita sebab kemampuan ini membekali putra-putri kita menjadi warga yang memiliki kecakapan hidup agar mampu bersaing dan bersanding dengan bangsa lain untuk menciptakan kesejahteraan dunia. Kemampuan literasi yang terus menerus digerakkan akan menjadi budaya. Budaya literasi yang semakin tinggi akan menunjukkan kemampuan bangsa dalam berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif yang dapat membekali putra-putri kita mampu bersaing di persaingan global.
Di sekolah, sudah menerapkan budaya literasi sebagai prasyarat dari kecakapan abad ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi. Tidak hanya sekolah, di lingkungan keluarga pun seyogianya membudayakan literasi sebagai suatu kebutuhan.
Apa Sih Kemampuan Literasi
Menurut UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), arti literasi adalah seperangkat keterampilan nyata, terutama ketrampilan dalam membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks yang mana ketrampilan itu diperoleh serta siapa yang memperolehnya.Sedangkan pengertian Literasi dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan berhitung. Tujuan literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berkomunikasi, dan berhitung.
Enam (6) Literasi Dasar
Enam Literasi Dasar diseapakati oleh WEC atau World Economic Forum pada tahun 2015. Organisasi ini merupakan organisasi kerja sama internasional untuk membentuk agenda global, regional, dan industri. Kesepakatan ini mencerminkan bahwa bangsa kita dituntut untuk memiliki kompetensi literasi dasar agar mampu meningkatkan perekonomian di tingkat global.Enam literasi dasar yang disepakati tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
- literasi baca tulis
Literasi baca tulis pasti Ayah Bunda sudah memahaminya. Yang perlu ditekankan di sini adalah kemampuan literasi baca tulis adalah Kemampuan membaca yang baik tidak sekadar bisa lancar membaca, tetapi juga bisa memahami isi teks bacaan dengan benar.
Dengan membaca, kita akan mempelajari ilmu pengetahuan. Termasuk informasi dan petunjuk sesuatu. Ketika menerima resep obat, dibutuhkan kemampuan memahami petunjuk pemakaian atau indikasi yang diberikan sang dokter. Jika salah (tidak memiliki kemampuan membaca dengan benar), tentu akan fatal akibatnya.
-
literasi numerasi
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari, menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk serta menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Bayangkan bila ada orang yan pergi ke pasar, membawa cukup uang. Tetapi ia tidak tahu cara berhitung. Atau orang yang memiliki lahan tanah yang subur, tetapi tidak tahu nilai tanahnya ketika akan dijual.
Bayangkan bila kita pergi ke pasar, membawa cukup uang, tetapi tidak tahu cara berhitung atau kita mempunyai sebidang lahan tanah yang subur, tetapi kita tidak tahu nilai tanahnya dan melepasnya begitu saja ketika ada yang menawarnya.
Contoh-contoh di atas menunjukkan sebagaian kecil peran literasi numerasi yang berkaitan dengan keputusan yang bijak dalam kehidupan sehari-hari. Putra-putri kita sedini mungkin harus menguasai kemampuan literasi numerasi ini agar mampu menjalani kehidupannya yang lebih baik.
Perbedaan Numerasi dengan Matematika Numerasi tidaklah sama dengan kompetensi matematika. Keduanya berlandaskan pada pengetahuan dan keterampilan yang sama, tetapi perbedaannya terletak pada pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan tersebut. Pengetahuan matematika saja tidak membuat seseorang memiliki kemampuan numerasi. Numerasi mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi real sehari-hari, saat permasalahannya sering kali tidak terstruktur (unstructured), memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan faktor nonmatematis.
Contohnya, jika 40 orang yang akan bertamasya diangkut dengan minibus yang memuat 12 orang, secara matematis minibus yang dibutuhkan untuk memuat semua orang itu adalah 3,333333. Jumlah itu tentu tidak masuk akal sehingga dibulatkan ke bawah menjadi 3 minibus. Sesuai dengan pembelajaran Matematika.
Akan tetapi, jika sebuah tempat duduk hanya boleh diduduki oleh satu orang saja, artinya ada 4 orang tidak mendapatkan tempat duduk. Oleh karena itu, jumlah minibus yang seharusnya dipesan adalah 4 buah.
Dari contoh di atas, terletak pemberdayaan pengetahuan dan keterampilan berhitung dalam matematika (proses membagi bilangan bulat). Sementara keterampilan numerasi yang ditunjukkan dalam contoh adalah kemampuan mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika pada saat situasi atau permasalahan (4 orang yang tidak mendapatkan tempat duduk) sehingga menemukan cara penyelesian (memesan 4 buah bus).
-
literasi sains
Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016).
-
literasi digital
Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk. Dalam hal ini, bentuk yang dimaksud termasuk menciptakan, mengolaborasi, mengomunikasikan, dan bekerja sesuai dengan aturan etika, dan memahami kapan dan bagaimana teknologi harus digunakan agar efektif untuk mencapai tujuan. Termasuk juga kesadaran dan berpikir kritis terhadap berbagai dampak positif dan negatif yang mungkin terjadi akibat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-sehari.
-
literasi finansial
Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.
Lingkup Materi literasi finansial meliputi:- Transaksi ekonomi dan beragam praktiknya
- Sumber daya ekonomi (earning)
- Konsep belanja sebagai pemenuhan kebutuhan pokok. Termasuk pemahaman skala prioritas, yakni kebutuhan primer, skunder, dan tertier.
- Konsep menyimpan (menabung)
- Konsep bergi (amal, pajak)
- konsep praktik tidak baik dan kejahatan finansial (korupsi)
-
literasi budaya dan kewargaan.
Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.
Contoh-contoh Kegiatan Literasi dalam Pekan Minggu Ceria
Ayah Bunda, penjelasan mengenai literasi telah kami sampaikan di atas. Semoga dapat menambah pemahaman kita semua. Dalam prakteknya, kemampuan literasi juga telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ayah bunda pasti sudah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan kemampuan literasi-literasi di atas, selain literasi baca-tulis saja.Agenda Harian Pekan Minggu Ceria ini, Ayah Bunda dapat mengajak putra-putri kita untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan literasi. Apa saja contoh kegiatannya, berikut ini Kami sajikan sebagai contoh saja. Ayah Bunda boleh membuat kegiatan tetapi tetap menunjukkan adanya kegiatan literasi bersama putra-putri kita. Adapun contohnya adalah:
- Menganalisis informasi di dunia maya (misalnya informasi tentang cara pencegahan penyebaran Covid-19), kemudian putra-putri kita menjelaskan informasi tersebut dengan lisan.
- Kegiatan menonton Belajar Di Rumah di TVRI, kemudian putra-putri kita diminta untuk menjelaskan materi dengan bahasanya sendiri
- Kegiatan membaca sebuah buku (boleh buku cerita, komik, buku pelajaran, majalah anak, dan buku lainnya), kemudian putra-putri kita menjelaskan apa yang dibaca. Misalnya, judulnya apa, isinya apa, amanat dari apa yang telah dibaca, dan lain-lain.
- Kegiatan dimana anak menjelaskan uang belanjaan. Misalnya, sebelum belanja uangnya berapa, dibelanjakan apa saja, dan sisa-sisanya berapa. Kemudian keputusan sisanya untuk apa (bisa ditabung/disimpan untuk Hari Raya, dan lain-lain)
- Menonton acara Youtube (misalnya cerita Rara dan Musa) kemudian menyampaikan isi ceritanya dan amanat apa yang didapat dari cerita tersebut.
- Kegiatan mengaji dan menghapal Surat-Surat Al-Quran pendek, kemudian menjelaskan surat apa yang dihapal.
Ayah Bunda, semua kegiatan ini dibuatkan dan dilaporkan dalam bentuk Video ya. Buat video dalam durasi 1 menit. Kami menyarankan lebih singkat saja. Kemudian, laporkan kegiatan putra-putri kita di form di bawah ini.
Form Laporan Pekan Minggu Ceria
Daftar Pustaka dan Sumber
- Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah, pdf, Kemendikbud,
- https://gln.kemdikbud.go.id/
- https://literasinusantara.com/literasi-numerasi-pengertian-tantangan-dan-peluang/
- https://www.kompasiana.com/omank/5a83a394dcad5b29f823ffe2/inilah-6-literasi-dasar-yang-perlu-anda-katahui?
- https://nasional.okezone.com/read/2019/03/14/337/2029875/masyarakat-diminta-pahami-6-jenis-literasi
- www.weforum.org
Post a Comment for "Pekan Minggu Ceria: Optimalisasi Kemampuan Literasi Dasar (Rabu, 13 Mei di UPTD SDN Ratujaya 1)"
Post a Comment
Silakan berkomentar dengan bijak. Komentar Anda tidak segera muncul karena diatur moderasi komentar. Komentar Anda akan muncul setelah kami menyetujuinya. Komentar dengan mencantumkan link aktif, unsur sara, ataupun yang melanggar TOS kami tidak akan dipublikasikan. Terima kasih